Perkembangan kopi lesung , Alhamdulillah di support oleh banyak pihak,, mulai dari sangrai manual, sangrai modern hingga marketing.
Ketika awal perjalananan, kopi lesung 75% menggunakan sangrai manual. Sangrai manual ini membutuhkan waktu yang lumayan lama yaitu sekitar 2-3 jam penyangraian,,, dengan api yang tidak boleh terlalu panas dan tidak boleh terlalu rendah.. tap juga harus selalu dibolak balik agar kopi bisa matang merata. Capek?? Awal penyangraian keringat keluar semua tapi ya setelah beberapa kali tetap keluar he..he..

Sangrai manual ini ternyata membutuhkan teknik lho.. diawal biji harus di cuci hingga bersih sehingga kotoran dan kulit kopi tidak ikut dalam penyangraian. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, saya menggunakan wajan dari tanah liat agar mendapatkan panas yang tertahan di wajan. Penggunaan wajan tanah liat maksimal sekitar 1,5 kg jadi kalau 15 kg waktu yang dibutuhkan di hitung sendiri nya he…he…
Sangrai yang saya lakukan menggunakan tungku kayu bakar, jadi di awal harus panas. Setelah 30 menit, kayu mulai dikurangi agar panas juga tidak terlalu tinggi dan kematangan kopi bisa merata. Jangan lupa ketika di bolak balik juga harus menghilangkan kotoran yang ikut di dalam wajan. Sekitar 1 jam penyangraian, aroma kopi mulai tercium nikmat. Di saat itulah kopi sudah mulai dsetengah matang dan api harus stabil tidak boleh terlalu tinggi dan terlalu rendah.

Apabila sudah terdengar suara “crack” kopi bisa diambil .. namun selama saya menggunakan sangrai manual, menggunakannya insting he..he.. jarang mendengar suara crack. Untuk itulah dibutuhkan stamina yang cukup untuk menyangrai manual. So masih mau sangrai manual?? He.. he.. selamat mencoba…