Maret menjadi bulan yang penuh kenangan. Diawal maret 2019 saja sudah mendapat kenangan yang tak terduga.. apa itu??
Sabtu Pagi tanggal 2 maret 2019 menjadi sesuatu hal yang menyenangkan bagi saya, sebab harus mengantar pesanan yang berada di pegunungan Dieng. Perjalanan sukoharjo hingga Dieng membutuhkan waktu yang cukup lumayan yaitu sekitar 2 jam perjalanan. Karena pelan jadi ya biasa lah agak lama. Perjalanan tanpa ada kegiatan setelah nya membuat saya bisa mencari beberapa foto yang sesuai dengan tema yang sedang saya garap.. keindahan wonosobo..

Bagi orang wonosobo dan tinggal di Wonosobo pasti terlihat seperti biasa, melihat kanan kiri hanya terlihat sawah, sangai serayu , dan ya hutann.. tapi kalau orang luar kota Wonosobo pasti akan sangat tertarik untuk melihat secara lebih maksimal.. gimana enggak? Terbukti bahwa banyak wisatawan luar kota yang mengunjungi wonosobo tanggal merah dan akhir minggu. Mulai keluarga, bersama teman hingga pariwisata.. semua itu hanya pengen tau rasa kesejukan dan keindahan wonosobo yang sering diposting oleh fotografer nasional.
Sekitar pukul 11.00 WIB saya sampai Dieng dan mengantarkan pesanan yang sudah di pesan. Alhamdulillah ada yang kerjasama ada juga yang mau dikonsumsi.. namanya juga usaha ya harus bersyukur lah.. semua selesai sebelum jam 12.. karena enggak terdengar adzan dhuhur, makanya turun ke Wonosobo,.
Sekitar jam 12.00 ketika di kawasan 15 % ,, hujan .. saya pelan dan ternyata ada solar yang tumpah di tengah jalan.. ya udah deh… jatuh nylarak … padahal disamping nya ada BUS yang sedang jalan.. banyak orang yng berteriak…….
ALHAMDULILLAH …. Bisnya pelan, dari arah bawah bisa berhenti dan dari arah belakang juga berhenti,, akhirnya ditolong oleh orang yang lagi buat pembatas jalan. Rusak?? Iya , slebor depan motor rusak alias pecah.. njuk?? Tangan kayak nya terkilir.. akhirnya ½ sadar juga,, dan di angkat beberapa orang.. Alhamdulillah terselamatkan.. .. 2 jam di kawasan 15% , akhirnya saya bisa turun juga dengan kondisi masih hujan , tangan terkilir dan motor slebor pecah.. . sampai di wonosobo akhirnya ganti slebor dan pijetan.. pokoknya mantap deh.. biasanya ada feeling kalau mau jatuh. Itu enggak lho,, blas..makanya saya sekarang harus lebih hati-hati kalau dijalan. Apalagi kalau lagi bawa kopi lesung.