Ketika kita berbicara tentang kopi, obrolannya akan berujung pada hal yang spesifik misalnya bibit kopi. Bibit kopi menjadi salah satu penentu apakah tanaman kopi akan berbuah sempurna atau tidak. Apabila kita menggunakan bibit yang asal bisa jadi tanaman yang akan menghasilkan buah juga kurang maksimal. Bibit kopi biasanya di semai di tempat pembibitan. Bibit kopi yang telah siap angkut dari tempat pembibitan secara hati-hati agar tidak rusak. Saat penanaman, akar tunggang yang terlalu panjang di potong sesuai ukuran lubang tanam. Untuk bibit kopi robusta dan arabika biasanya mulai di tanam sekitar umur 8 – 12 bulan sejak pembibitan.

Usahakan kontak antara akar bibit kopi dan media tanah sebanyak-banyaknya sehingga tidak terdapat rongga udara. Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan media tanah di sekitar akar bibit kopi. Sebaiknya tanah yang ditimbunkan pada bibit kopi yang ditanam membentuk gundukan cembung. Tujuannya agar tidak tergenang air hujan.
Jarak tanam tanam bibit kopi. Baik yang berasal dari perkembangbiakan vegetatif maupun generatif tidak berbeda. Umumnya jarak tanam kopi robusta 2,5m x 2,5m. jadi dalam 1 ha tanaman kopi robusta sekitar 1500 – 1600 an bibit kopi dan untuk arabika jarak tanamnya sekitar 2m x 2m hingga 2,5m x 2,5m dengan jumlah bibit kopi sekitar 1600 – 2500 an bibit kopi per hektar.
Penanaman baru atau penanaman ulang bibit kopi merupakan investasi jangka panjang. Oleh karena itu, perlu dilakukan persiapan dan perawatan serta pengawasan. Semuanya PENTING sebab kesalahan yang fatal justru baru diketahui setelah beberapa bulan setelah penanaman. Mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan, pemetikan hingga hasil olah pasca panen.